Kelengkapan alat teknologi olah sampah untuk produksi pupuk organik kompos menggunakan mesin kompos Biophoskko® tipe Rotary Klin pada skala komunal ( beberapa RT, blok perumahan, RW, pasar, hotel, pabrik dan kawasan komersial) telah makin maju dan modern.
Tersedianya teknologi Rotary Kiln bagi produksi pupuk organik skala komersial komunal menjadi pilihan usaha yang menguntungkan secara ekonomi serta, dilain pihak, memberi manfaat kepada perbaikan lingkungan kota.
Penempatan mesin pupuk organik di sumber timbulan sampah, memberi manfaat besar kepada perbaikan lingkungan yakni dengan berhentinya lalulintas dari mobilisasi sampah melintasi kota menuju TPA, serta meningkatnya derajat kesehatan karena sanitasi lingkungan bersih.
Menetapkan pilihan produk disesuaikan dengan volume timbulan sampah organik/ hari. Misal, bagi jumlah penghuni kawasan 1000 orang, akan dihasilkan sampah 3000 liter/ hari. Komposisi organik 70 % ~ 2000 liter, maka teknologi dapat dipilih antara IPK RKM 1000 L ( manual) atau IPK RKE 1000 L.
Didedikasikan bagi modernisasi pengolahan sampah, limbah ternak, sampah makanan dan biomassa lainnya bagi pembuatan kompos, hasil riset serta pengalaman mengenalkan mesin kompos sejak tahun 2005, dengan ini dikenalkan Mesin Kompos Otomatis ARK 1000 L. Mesin komposter ini adalah suatu alat mekanisasi pengolah sampah organik, pembuat kompos dari limbah dan biomassa. Mesin generasi ke 5 dari Komposter Biophoskko ini berkemampuan besar per satuan luas tanah (space) dan waktu (time) dalam melakukan konversi musnah material organik menjadi kompos, pembenah tanah dan media tanam berkandungan nutrisi.
SPESIFIKASI
Mesin otomatis Rotary Kiln (ARK-1000L) Biophoskko®
dengan dimensi (tinggi = 200 cm, lebar = 130 cm, panjang = 250 cm)
terbuat dari besi UNP, serat fiber resin, peredam, outlet terminal untuk
motor 1 fasa atau 3 fasa, terminal outlet untuk listrik kipas (exhaust
fan), root blower, katup listrik 2 pcs, sensor (suhu, PH) dan panel kontrol, dan
peralatan aerasi lainnya. Harga tertera tidak termasuk ( opsional) pemanas induksi ( induction heater),
Keperluan lahan hanya 3 m2/ unit, dengan ketaatan pada sistim prosedur operasi (SOP), memiliki kapasitas pengolahan 1 ton atau setara 3 m3 sampah organik per hari 24 jam menjadi kompos.
Alat mesin ini memiliki kemampuan khusus:
- Dapat berjalan secara otomatis ( mixer bergerak memutar) berdasar
jadwal sesuai keperluan dalam pembuatan kompos, yang dalam hal ini
telah disesuaikan dengan kebutuhan bakteri pengurai GP1,
- Memberi tanda ( alarm) pada saat dekomposisi selesai untuk membuka dan menutup katup kran untuk melepaskan pupuk organik cair (dapat diatur kembali berdasarkan permintaan).
- Kipas listrik (exhaust fan) dapat menyala otomatis jika suhu dalam komposter lebih tinggi dari keperluan agar bakteri melakukan dekomposisi bahan organik.
- Kontrol On/Off root blower memberi aerasi dan sekaligus suhu bagi berlangsungnya proses dekomposisi ( mesophilic), bekerjanya sistim kontrol suhu, kelembaban (humidity)
- Mematikan bakteri yang merugikan (pathogenik) dengan hembusan suhu dari pemanas ( Heat Exchanger/HE maupun pemanas induksi/ Induction Heater) hingga 70 derajat Celcius)
CARA KERJA MESIN OTOMATIS
Metode PID dan Sensor
Metode yang digunakan untuk mengontrol proses dekomposisi bahan organik ( sampah, limbah pertanian dan sisa makanan) adalah pengontrol PID ( Proportional - Integral - Derivative). Keuntungannya adalah sistem yang membuat keputusan lebih cepat. Dalam rangkaian pengendali ini, metode penyetelan manual ( hand tunning) digunakan sebagai penentu parameter PID. Sensor dalam sistem pengolahan bahan organik ini menggunakan sensor suhu PT 100 (° C).
Sistem pengendalian ini dimulai saat suhu bahan di dalam mesin mencapai batas bawah 25°C, ketika terdeteksi oleh sensor PT100°C. PID mengeluarkan sinyal terkontrol kepada dinamo motor menjalankan pengaduk (ribbon mixer). Dan, bersamaan dengan itu juga membuka pintu (intake) pengisian penggembur (bulking agent).
Suhu mesin komposter otomatis dijaga agar bisa tetap berada dikisaran yang kondusif bagi aktifitas bakteri mesofik pada 30-45°C, PH netral ( 6-8).
Dengan otomatisasi, pekerjaan operator lebih kepada menjaga keberadaan bahan2 serta pengeluaran (panen) antaranya:
1. menyiapkan bahab baku isian (bbi) berupa sampah organik, limbah dan/atau biomassa dalam bentuk hasil pencacahan dengan ukuran 1-2 cm sebagaimana hasil standar dari Mesin Pencacah Organik
2. Memastikan bahan baku tambahan agar proses memenuhi syarat ( PH
netral, C/N ratio= 30, ukuran 1-2 cm), dengan cara mengisi hooper stock
penggembur ( untuk dosis minimal 3 % dari bahan baku ( 30 kg / ton ) penggembur (bulking agent) GP2 serta bakteri pengurai (aktivator) GP1,
3. Memastikan pintu tertutup rapat, menghidupkan (ON) panel listrik yang otomatis memberi daya peralatan root blower menjalankan pemanas ( induction heater) dan aerasi berdasar kebutuhan proses dekomposisi berada pada kondisi mesophilic bagi bekerjanya bakteri pengurai pada Green Phoskko GP1
4. Hari ke 2, pada kondisi dekomposisi selesai yang ditandai alert system ( lampu dan bunyi), pintu dapat dibuka dan material dikeluarkan
5. Kegiatan akhir memasukan material kedalam karung kemasan terbuat dari PP berpori dan melakukan penyimpanan di tempat beraerasi baik namun terlindung dari hujan
Kualitas kompos akan meningkat seiring waktu penyimpanan, lebih lama akan lebih bagus, terlebih jika dibiakan cacing tanah,
Menuju Sistim Industri 4.0
Perangkat
PID memiliki spesifikasi yang kompatibel bagi kepentingan (lebih
lanjut) untuk terhubung dengan internet (wifi) dalam kaitan sistim
industri 4.0
PID mengirimkan data ke consol komputer, untuk disimpan dan di olah berikutnya. Hasil olah data bisa dikoneksi internet untuk kemudian bisa di akses ponsel pintar (smart phone)**